apa artinya PE DE saja?
1. apa artinya PE DE saja?
percaya diri aja .seharusnya pd bukan pe de
pede saja?
jawab: hanya gk perduli apa apa kayak percaya diri
setau saya itu
2. Apa tema cerita pe de saja ?
kebersihan sekolah......
3. Latar cerita "pe de saja" adalah
sekolah
s
maaf klo slah.............
4. Sebutkan 10 kata kata sukar di pe de saja beserta artinya
Dih soalnya apa ya...saya kurang paham
5. Pokok-pokok cerita anak Pe De saja adalah
Ceritanya mana, kok gk ada ?
Penjelasan:
wuhan you have a good day
7. karangan cerita pe de ajah
Huh! Kutendang kerikil itu dengan geram.selalu begini!mengapa tanggal 24 November harus ada?Mengapa ulang tahun sekolah harus di rayakan?Huh semua menyebalkan!Tahun lalu,ulang tahun sekolah di rayakan akan tetapi,aku tidak sekesal ini,karena bukan aku yang menjadi wakil kelas unyuk acara pentas seni tahun ini.Bu guru memilihku untuk mewakili kelasku dalam pentas seni ulang tahun sekolah.sebalnya, aku kebagan tugas mnyanyi.aku jadi bingung bagaimana au bisa menyanyi?Berdiri di atas panggung saja aku gemetar,semua orang akan memperhatikan gerak-gerikku kalau aku salah,sudah pasti di tertawakan.Ketika Adi berada di ruang tamu kemudain Mas Arif menyamperinya karena merasa kasihan melihat Adi seperti oramg yang aneh misalnya melamu,ngomel sendiri dan bingung jadi Mas Arif tidak tega melihat Adi “Pe De Saja”Olok Mas Arif“Huh,Mas Arif!Bukannya membantu,malah meledek!”Sungutku kesal“Bukannya meledek,Adi kamu kan paling pinter meniru gaya Michael Jackson.Mas Arif aja tidak bisa”kata mas Arif lagi memberi semangat .Iya,ya.Mengapa aku tidak meniru gaya Michael Jacson?sorakku dalam hati.pasti tak ada yang bisa menyamaiku.Keseokan hari nya aku langsung latihan.“ Hap,hap kiri-kanan loncat,tengok kiri ,hup!”Seruku sambil bergaya.Ah pokok nya aku harus bisa.Eh ,tapi gerakan hurus sesuai dengan lagu.berartiaku harus belajar nyanyi sambil menari.Waktu dua minggu untuk berlatih akhirnya berlalu juga.Besok aku harus tampil di depan puluhan orang yang mungkin akan menertawakanku.Uh,aku kembali melas saat memikirkan ini. Sebernany ,Ibu tadi bilang bahwa nyanyianku sudah bagus dan gayaku boleh juga. Tetapi,aku benar-benar takut salah.“Bu,Besok Adi tidak mau sekolah. Takut “ujarku kepada Ibu“Mengapa takut?Besok mereka akan memberimu tepukan yang paling meriah!”Sahut ibu sambil mendekatiku.“Bagaimana jika aku nanti lupa gerakannya?”“Menurut ibu,kata-kata Mas Arif itu benar lo,Di! Kamu harusnya percaya diri saja. Pe De Saja,lagi pula,selama ini,kamu kan sudah berlatihkamu pasti bisa.”Kata ibu menyakinkan aku.Aku merasa sedikit tenang mendengarkannya.Tiba saat nya Ulang Tahun Sekolahku“Wow, bagus benar baju mu,Di!” kata Iwan temanku“Adi,kamu mau nyanyi apa sih?”ganti Novi yang bertanya .Makin lama makin banyak teman yang mengerubingiku. Pasti ini gara-gara baju yang ku kenakan. Mas Arif sih memaksaku memakai baju ini. Biar tambah mirip Michael Jackson, katanya. Akan tetapi,dikerubungi begini, aku jadi malu dan pertanyaan teman-temanku membuat aku semakin gugup.Ooo, sekarang tiba giliranku. Belum menyanyi saja,bajuku sudah basah keringat.“Sekarang kita sambut penyanyi kita...Adi!”pembawa acara memanggil namaku,di iringi tepukan meriah penonton.Aku melangkah ke panggung dengan kepala tertunduk. Aku tidak berani menatap orang-orang yang pasti sedang memperhatikan aku. Akhirnya,aku berada di atas panggung sendirian. Musik mulai mengalun. Hap-hap,kiri kanan loncat,dan aku pun mulai menyanyi. Semua mengalir begitu saja,sampi tiba-tiba, BHUK! Ups, Aduh! Gumam ku pelan.Untung bukan saat aku bernyanyi. Jadi, lagu tidak terganggu. Aku lihat sekeliling sambil terus menari. Aneh ! tidak ada penonton yang tertawa mereka tetap serius menikmati nyanyianku.Akhirnya,semua memberiku tepukan sesuai aku menyanyi. Aku bisa membayangkan, Teman-temanku pasti akan mengejekku habis-habisan. Mengapa aku harus ke sandung kabel segala,sih. Gerutuku dalam hati.Ah aku benar? Ramai teman-teman mendatangiku. Aduh, aku harus bagaimana ini?mereka pasti akan mengejekku habis-habisan.“Adi,hebat banget kamu!”puji Iwan mengejutkanku.“Iya,tarianmu bagus sekali ! Apa tidak sakit tuh Di, menari seperti itu?”Arya menimpali.Aku menatap wajah Arya. Dia tidak mengejek. Berarti teman-temanku tidak tahu bahwa tadi aku jatuh betulan. Mreka mengira itu bagian dari tarianku.“Di, ajari aku ya ! tahun depan giliranku.” Kata Iwan lagi.Aku tidak bicara apa-apa,saat itu,aku Cuma ingin pulang dan bercerita kepada ibu dan Mas Arif bahwa aku berhasil. Bahkan, saat saat jatuh pun mereka mengira aku menari. Aku senang sekali. Ternyata, Mas Arif benar. Pe De Saja!!..
8. pokok pokok cerita anak pe de saja adalah
kita harus pede walaupun berbeda beda
9. Latar cerita "pe de saja" adalah
latar ceritanya adalah sekolah
10. sambatakan lima macam baju lalakian
kaos, kemeja, t-shirts, oblong , switer
11. 1.Depe3. Padi dan jagung dimanfaatkan olehmanusia sebagai bahan ....a.
Jawaban:
Untuk soal no 1, tidak jelas..!!
3. Padi & Jagung dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan..
= Makanan pokok (Pangan pokok)
Semoga bermanfaat bagi anda. .
12. apa yang dimaksud dupa?
Jawaban Dupa merupakan semacam alat untuk pemujaan
Penjelasan:
Jawaban:
kemenyan atau dupa adalah sebuah bahan yang mengeluarkan bau wangi aroma terapi.
Dupa mengeluarkan asap ketika dibakar.
13. apa tema cerita dari "pe de saja"
budi pekerti
kyaknya sih itu soalnya waktu sd aq jga ad soal kyak gtucontoh dari tema pede saja:
(tema adalah sebuah ide pokok dari sebuah cerita)
-Kalah? Pede saja!
-Gak perlu malu, pede saja!
-saya memang tak sempurna, pede saja!
-Lo kaya? gue ga? pede saja
-jadi bintang? pede saja!
-pede saja atas kemampuan lo!
-lo bisa apa? ya pede aja!
-lo ragu? pede saja deh!
14. sambatakan dua macam mamanda, dimana asalnya
Mamanda adalah seni teater atau pementasan tradisional yang berasal dari Kalimantan Selatan. Dibanding dengan seni pementasan yang lain, Mamanda lebih mirip dengan Lenong dari segi hubungan yang terjalin antara pemain dengan penonton. Interaksi ini membuat penonton menjadi aktif menyampaikan komentar-komentar lucu yang disinyalir dapat membuat suasana jadi lebih hidup.[1]
Bedanya, Kesenian lenong kini lebih mengikuti zaman ketimbang Mamanda yang monoton pada alur cerita kerajaan. Sebab pada kesenian Mamanda tokoh-tokoh yang dimainkan adalah tokoh baku seperti Raja, Perdana Menteri, Mangkubumi, Wazir, Panglima Perang, Harapan Pertama, Harapan kedua, Khadam (Badut/ajudan), Permaisuri dan Sandut (Putri).[1]
Tokoh-tokoh ini wajib ada dalam setiap Pementasan. Agar tidak ketinggalan, tokoh-tokoh Mamanda sering pula ditambah dengan tokoh-tokoh lain seperti Raja dari Negeri Seberang, Perompak, Jin, Kompeni dan tokoh-tokoh tambahan lain guna memperkaya cerita.
Disinyalir istilah Mamanda digunakan karena di dalam lakonnya, para pemain seperti Wazir, Menteri, dan Mangkubumi dipanggil dengan sebutan pamanda atau mamanda oleh Sang Raja. Mamanda secara etimologis terdiri dari kata "mama" (mamarina) yang berarti paman dalam bahasa Banjar dan “nda” yang berarti terhormat. Jadi mamanda berarti paman yang terhormat. Yaitu “sapaan” kepada paman yang dihormati dalam sistem kekerabatan atau kekeluargaan.[1]
Seni drama tradisional Mamanda ini sangat populer di kalangan masyarakat kalimantan pada umumnya. Bahkan, beberapa waktu silam seni lakon Mamanda rutin menghiasi layar kaca sebelum hadirnya saluran televisi swasta yang turut menyaingi acara televisi lokal. Tak heran kesenian ini sudah mulai jarang dipentaskan.
Dialog Mamanda lebih kepada improvisasi pemainnya. Sehingga spontanitas yang terjadi lebih segar tanpa ada naskah yang mengikat. Namun, alur cerita Mamanda masih tetap dikedepankan. Disini Mamanda dapat dimainkan dengan naskah yang utuh atau inti ceritanya saja.
Sejarah
Asal muasal Mamanda adalah kesenian Badamuluk yang dibawa rombongan Abdoel Moeloek dari Malaka tahun 1897. Dulunya di Kalimantan Selatan bernama Komedi Indra Bangsawan. Persinggungan kesenian lokal di Banjar dengan Komedi Indra Bangsawan melahirkan bentuk kesenian baru yang disebut sebagai Ba Abdoel Moeloek atau lebih tenar dengan Badamuluk. Kesenian ini hingga saat ini lebih dikenal dengan sebutan mamanda.
Bermula dari kedatangan rombongan bangsawan Malaka (1897 M) yang dipimpin oleh Encik Ibrahim dan isterinya Cik Hawa di Tanah Banjar, kesenian ini dipopulerkan dan disambut hangat oleh masyarakat Banjar. Setelah beradaptasi, teater ini melahirkan sebuah teater baru bernama "Mamanda".[1]
Aliran dan nilai budaya
Mamanda mempunyai dua aliran. Pertama adalah Aliran Batang Banyu yang hidup di pesisir sungai daerah Hulu Sungai yaitu di Margasari. Sering juga disebut Mamanda Periuk. Kedua adalah Aliran Tubau yang bermula tahun 1937 M. Aliran ini hidup di daerah Tubau, Rantau. Sering dipentaskan di daerah daratan. Aliran ini disebut juga Mamanda Batubau. Aliran ini yang berkembang di Tanah Banjar.
Pertunjukkan Mamanda mempunyai nilai budaya Yaitu pertunjukkan Mamanda disamping merupakan sebagai media hiburan juga berfungsi sebagai media pendidikan bagi masyarakat Banjar. Cerita yang disajikan baik tentang sejarah kehidupan, contoh toladan yang baik, kritik sosial atau sindiran yang bersifat membangun, demokratis, dan nilai-nilai budaya masyarakat Banjar.
Bermula, Mamanda mempunyai pengiring musik yaitu orkes melayu dengan mendendangkan lagu-lagu berirama melayu, sekarang beralih dengan iringan musik panting dengan mendendangkan Lagu Dua Harapan, Lagu Dua Raja, Lagu Tarima Kasih, Lagu Baladon, Lagu Mambujuk, Lagu Tirik, Lagu Japin, Lagu Gandut , Lagu Mandung-Mandng, dan Lagu Nasib.
Perkembangan Mamanda saat ini
Sekarang ini Mamanda mulai terpinggirkan oleh kesenian modern. Bahkan mungkin, hanya sedikit generasi muda yang tahu kesenian ini. Jika kesenian asli daerah seperti Mamanda tak lagi mendapat perhatian generasi muda, jangan heran nantinya benar-benar punah.
Keberadaan kesenian bertutur seperti Mamanda Kecamatan Paringin Selatan dan Wayang Gong di Kecamatan Juai, Kabupaten Balangan sudah sekarat. Kesenian, yang dulu jadi sarana warga mendapatkan hiburan sekaligus informasi, nyaris mati karena kurang mendapat apresiasi masyarakat.
Pemerintah sebenarnya sudah berupaya melestarikan dengan menghadirkan di sejumlah even resmi seperti hari jadi kabupaten beberapa waktu lalu, tetapi memang terbatas. Kendala lainnya banyak masyarakat kita kurang tertarik lagi.
Abdul Syukur, pelaku teater dan sastra Banjarmasin, mengatakan dulu saat ada Departemen Penerangan, kesenian bertutur lebih terangkat karena sering diminta tampil menyampaikan program Pemerintah, terutama di kalangan pedalaman. Tapi sekarang makin jarang sehingga banyak masyarakat jadi kurang mengenal.
15. *KISI KISI** Menyambatakan beberapa macam jajanan pasar* Menyambatakan beberapa tempat rekreasi di Banjarmasin*Menyambatakan beberapa kecamatan di Banjarmasi*Menyambatakan beberapa budaya Banjar* Mengolah kalimat memakai bahasa Banjar dengan tema covid 19
Jawaban:
ya benar karena budaya Banjar
16. Watak mas bayu Dalam cerita Pe De Saja
penyemangat, baik. maaf kalau salah semoga membantu. jadikan jawaban terbaik.
17. sambatakan dua macam mamanda, dimana asalnya?
kalimantan selatan maaf kalau salah maaf
18. apa yang dimaksud dengan dupa
dupa ialah seperti kemenyan,dupa bisa saja dari getah pohon kemenyan
Dupa atau hio atau kemenyan adalah sebuah material yang mengeluarkan bau. Dupa mengeluarkan asap ketika dibakar. Banyak upacara keagamaan menggunakan dupa. Dupa juga digunakan untuk pengobatan. Dupa ada dalam berbagai bentuk dan proses, namun, dupa dapat terbagi menjadi "pembakaran langsung" dan "pembakaran tidak langsung" tergantung bagaimana dupa digunakan. Suatu bentuk tergantung dari budaya, tradisi dan rasa seseorang.
19. Apa watak budi dalam cerita pe de saja
percaya diri ............
20. Apa kalimat dari dupa
Jawaban:
Dupa adalah salah satu sesajen (menyan) atau wemangian yang biasa digunakan oleh masyarakat jawa untuk acara acara tertentu.
Contoh kalimat :
"Kakek menyalakan dupa setiap malam jumat"
Penjelasan:
dewi klas 7